Kamar
Halo. Beberapa orang mungkin mengetahui apa yang akhir-akhir ini sedang aku kerjakan : Pindahan. Ya. Hanya dalam hitungan hari aku akan segera meninggalkan kota pelajar ini. Hampir 4 tahun kota Yogyakarta menjadi tempat bernaung yang sangat baik terhadapku. Ia memintaku melepas sendal, masuk ke dalam dan duduk di kursi rotan sambil menyesap teh hangat. Memang terasa ubin yang dingin, namun sisanya patut jadi alasanku buat bersyukur. Yogyakarta adalah penerima tamu yang baik. Tapi, tunggu dulu. Mungkin bukan Yogyakarta yang menjadi alasan. Siapa bilang aku langsung nyaman? Siapa bilang aku tidak menangis sesenggukan? Empat tahun sudah lebih dari cukup bagiku untuk merasakan segala hal. Hingga hari ini, perasaan yang paling dominan adalah rasa terbiasa. Kemarin malam aku menangis sambil menelepon seorang teman. Sementara itu, seorang teman tersebut mendengarkan aku menangis sambil main game, nonton film, dan nonton live Instagram. Yha, memang aq se-tidak penting itu. Aku bercerita bahwa ...