Oh, God. I want to learn everything in this world


Learning never exhausts the mind.
- Leonardo da Vinci
Learning never exhausts the mind.
Read more at: http://www.brainyquote.com/quotes/topics/topic_learning.html
Learning never exhausts the mind.
Read more at: http://www.brainyquote.com/quotes/topics/topic_learning.html

Halo halo hai! Sudah sebulan lebih ya aku ngga nulis. Target satu bulan satu tulisan aja rasanya susaahh banget terpenuhi, apalagi sambil menunaikan kewajiban nulis lain serta kesenangan nulis chat buat kalean kalean semua. Ea. Seperti biasa, sebenarnya banyak yang ingin aku ceritakan. Tapi, mood nulis ku yaa selalu di jam-jam segini. Sebut saja, 7 September 1.56 AM. Jam-jamnya orang buat bobok, ngedota, atau belajar.

Ngomong-ngomong soal belajar, pasti temen-temen udah nggak asing dengan kegiatan ini. Iya, nggak asing banget. Bawaannya pengen kabur dan menghindar. Kalo bisa, ngga usahlah ya belajar. Langsung pinter aja. Sama. Aku juga pengen gitu. Kalo udah ngebicarain konteks ‘belajar’ dalam kehidupan akademik, pasti sebagian besar dari kita ngerasa…ng…sedikit…males. Most of times ngebosenin. Pemandangan biasa yang aku temui kalo aku lagi ngampus adalah mahasiswa-mahasiswa yang lagi nunduk ngeliatin gadget diam-diam, tidur, ngobrol, dan sebagian kecil yang mencatat. Aku juga gitu, kok. Tapi, apa selamanya belajar itu membosankan?



Menurut KBBI, belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu. Kalo secara definitif, ternyata banyak yang sudah mendefinisikan apa itu belajar. Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat (Wikipedia). Ya, kita sendiri tanpa dijelasin udah tahu ya apa itu artinya belajar. Tapi disini, aku pengen bahas ‘belajar’ yang mengasyikkan. Yaitu, belajar yang bener-bener datang dari diri kita sendiri.



Aku mulai ngeblog sejak SMP. Akibat kegiatan ngeblog yang dibarengi dengan kegiatan ‘blogwalking’ atau ngeliat blog orang lain, aku jadi berpikir “duh, pengen deh punya blog yang keren kayak orang-orang.”. kemudian, Faroh remaja belajar ngedesain. Wah, seru ugha. Starter belajar desainku adalah software Adobe Photoshop, cetek banget ya? Huhu. Belum cukup sampai disitu. Aku melihat pola kegiatan temen-temen blog-ku. Wah, mereka jago ngedit video juga. Wah, mereka kalo nyanyi bagus juga. Maka, Faroh remaja belajar lagi, belajar ngedit video dan ngedit sound. Bermodal software-software simple semacam Sony Vegas Pro dan Adobe Audition, aku jadi ketagihan ‘belajar’. Belum lagi kalau hasil kerjaku mulai dinikmati orang lain. Waw, mendapat feedback itu rasanya seneng banget. Faroh yang selo pun menghabiskan masa SMA nya mempelajari 3 hal tadi, sampai akhirnya bener-bener serius membuka bisnis dan kegiatan pendukung lain yang berkaitan dengan itu. Bahkan, hampir mengambil jurusan desain! Waw, waw, waw. Saat itu, aku merasa bahwa “oh, man. This is really my fuckin life. I’m surely can’t live with it.”. Rasanya kayak bertemu jodoh. Rasa bahagia itu aku dapat dari satu hal, belajar.


kangen punya penghasilan :"



Masuk ke jenjang perkuliahan, aku mulai explore lagi hal-hal baru. Tenang, guys. Aku nggak masuk jurusan desain. As you know, aku masuk jurusan yang berkaitan dengan teknologi. Teknologi informasi. Yaa..rasanya tidak terlalu jauh lah dari bidang dimana aku berkecimpung dari dulu. Memang benar. Sekalinya aku masuk Teknologi Informasi, orang yang jago 3 hal tadi banyak banget! Dan skill mereka keren banget. Seketika aku ngerasa aku ngga bisa apa-apa. Sampai akhirnya, melihat kenyataan itu, aku mulai berpikir. Aku mau belajar apa lagi? Pilihannya ada dua, mendalami lagi yang sudah aku mengerti, atau mempelajari hal baru?

Akhirnya aku memilih pilihan kedua, mempelajari hal baru. Di kegiatan keluarga mahasiswa-ku, awalnya aku ingin masuk divisi yang fokus pada desain, penyebaran informasi dsb. Namun, karena pilihanku tadi, aku banting setir. Hal baru yang ingin ku pelajari : public speaking. Dan lagi-lagi, perasaan indahnya belajar tadi datang menghiasi hidupku. Seru, seru banget. Menantang banget. Kenapa baru belajar sekarang? Aku mulai mengambil kesempatan-kesempatan nge MC yang ternyata…ya..lumayan menguntungkan. Lagi-lagi, ini semua karena belajar. Manfaat. Itu yang membuat belajar jadi ‘nagih’ banget.

salah satu pengalaman nge MC yang menarik karena pembicara seminarnya super keren. thanks Technocorner!

Di semester ‘agak’ tua ini, aku mulai sepi job (???). sudah saatnya kesempatan-kesempatan itu diberikan ke daun, eh, jiwa-jiwa muda seperti adik-adik tingkatku. Pertanyaan itu datang lagi, aku mau belajar apa lagi? Aku mulai melirik ke apa yang ku pelajari selama kuliah. Ya, programming, atau bahasa sehari-harinya ‘ngoding’. Kalo tentang ngoding mah, temen-temenku udah fasih banget bahkan sambil tutup mata. Dan ini (menurutku) punya tantangan yang jauh lebih tinggi daripada hal-hal lain yang non-akademis. Aku mulai belajar yang paling simple, biasanya orang juga pasti bisa, yaitu ngoding web. Belum lagi menuruti ambisi-ambisi lain, belajar ngoding android, database, UI/UX, dll. Banyak banget ya yang bisa dipelajari?

Tapi sayang sekali, belajar itu sistemnya trade-off. Karena sibuk mempelajari hal lain, aku udah lama nggak belajar desain. Aku jadi goblok banget nge desain. “ ‘Sense’ nya udah ilang “, aku biasanya beralasan begitu. Tapi emang bener. Aku udah kagok megang kamera, cengo ngeliat layar laptop kalo udah disuruh ngedesain atau ngedit video. Secara tiba-tiba apa yang kuanggap sebagai ‘jodoh’ tadi ternyata tidak se-langgeng itu. Sekarang skill itu jadi alakadarnya banget. Aku kadang iri sama temen-temen yang makin hari makin jago desain, pengen belajar lagi tapi waktu luang rasanya udah nggak memungkinkan. Itu susahnya proses belajar, sifatnya kontinyu. Kalo berhenti belajar, skill itu berkurang. Atau, kalau berhenti belajar, skill orang yang terus belajar yang terus bertambah. Which means, kita ketinggalan.
 
Aku yakin bukan cuma aku yang merasakan hal kayak gini. Tiap orang punya sesi eksplorasinya masing-masing. Aku juga yakin, kalian merasa hal yang sama. Saking banyaknya anugerah menarik yang ada di dunia ini, kita ingin bisa segalanya. Walaupun aku mahasiswa teknik, jujur, aku pengen banget ngerti psikologi, ekonomi, hukum, dan bidang ilmu lainnya. Belum lagi Bahasa, pasti udah keinginan semua orang pengen fasih Bahasa Inggris, Mandarin, Prancis, dan lain-lain. Terus gimana dong caranya biar kita bisa belajar banyak di sela-sela 24/7 waktu kita?



Caranya ada dua. Yang pertama, sisipkan belajar di kegiatan sehari-hari. Misal, keinginan pengen belajar psikologi aku sambi dengan jadi jurnalis di website yang berkaitan dengan psikologi. Jadi, sambil nulis artikel, aku ‘terpaksa’ belajar psikologi. Pengen belajar Bahasa Inggris, disambi-sambi browsing tugas pake artikel Bahasa Inggris. Atau, pengen belajar tentang ekonomi dan hukum, lakukan dengan membaca koran. Isu negara kita kan banyak banget yang berkaitan dengan itu, jadi gampang banget belajar lewat koran. Carilah bahan-bahan bacaan yang bagus, follow akun-akun sosmed yang menyebar ilmu pengetahuan. Rutinitas stalking kita jadi lebih bermanfaat kan?

Yang kedua, bersemangatlah. Iya, hanya semangat yang bisa menyelamatkan kita di sepak terjang proses belajar. Semangat membaca, mencari tahu, bereksperimen, trial and error. Banyak kejadian menarik bahkan lucu yang bisa kita dapat dari proses belajar. Yang paling lucu dan nyeremin yang pernah aku alami adalah waktu belajar ukulele. Saking excitednya belajar ukulele, aku lupa waktu. ternyata udah tengah malem. Aku dapet DUA SMS dari kamar sebelah yang negur aku karena berisik banget mainnya. Wkwkwkwk, kejadian itu bikin aku ketakutan karena ngga enak banget sama penghuni kost lain, dan ngungsi ke rumah temen selama 2 hari. Tapi kalo dipikir-pikir, lucu juga ya....

bawaannya pengen pindah kost....maaf mbak :""""
Nikmati proses belajar, jadikan sebagai kawan. Aku pernah terlibat obrolan santai dengan kakak tingkatku. Ternyata, kakak tingkatku mengambil kuliah lebih dari jumlah yang diwajibkan. Padahal dia sudah bisa santai semester ini, tapi ia masih memadatkan jadwal kuliahnya. Lalu, aku bertanya, “kenapa mas ngambil banyak gitu? Kan harusnya udah bisa santai. “. Dan jawabannya something banget. “yaa.. karena mata kuliahnya menarik!”

Yep, guys. Bahkan mata kuliah bisa menarik. I feel it too. Mata kuliah pun juga sesuatu yang sangat seru untuk dipelajari lebih dalam, walaupun kita ngantuk di kelas.  Setelah dipikir-pikir, belajar itu asik juga ya?


It’s not about how to be an expert, but how to find yourself in the process. Ah, I want to learn everything in the world!

Comments

Post a Comment

jangan lupa kasi komen yaa kakaaaa :3

Popular posts from this blog

music is in you, isn't it?

Interpretasi puisi : Aku Ingin, karya Sapardi Djoko Damono

Ibu yang Tidak Ideal