Interpretasi puisi : Aku Ingin, karya Sapardi Djoko Damono
Sapardi Djoko Damono |
Aku Ingin
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
Dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu
Kepada api yang menjadikannya abu
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
Dengan isyarat yang tak sempat
Disampaikan
Awan kepada hujan yang menjadikannya tiada.
Hai, teman-teman. Saya kembali menulis! Kali ini saya pengen
nulis dengan..sedikit ‘tujuan’. Selama ini kan Cuma nulis sambil numpang joget
dan tjurhat. Kali ini saya coba membuat tulisan yang kira-kira bisa bermanfaat
untuk kemampuan kita berumah tangga, eh, berkehidupan nantinya.
Sebelumnya, apa sih itu interpretasi puisi? Interpretasi
puisi itu..sebenernya adalah menjelaskan apa sih arti dari puisi itu. yang kita
tahu, puisi biasanya disusun dengan padanan kata-kata yang indah tapi dalam
otak kita biasanya ngomong “ini apa maksudnya?”. Jadi dengan membaca sebuah
interpretasi puisi, pikiran kita bisa terbuka untuk memahami puisi tersebut,
last but not least, “oh, ngono toh.”. ya. kurang lebih gitu. Btw, correct me if
i’m wrong, master master sastra di luaran sana, yang mungkin sedang membaca
artikel ini sambil ketawa betapa sotoy nya saya. Saya juga males browsing dan
copy paste. Jadi yah, semoga info ini ngga menyesatkan ya!
Lalu, latar belakangku membuat interpretasi puisi ini? lebih
tepatnya puisi berjudul “Aku Ingin” karya bapak Sapardi Djoko Damono, atau
biasa saya sebut “Sapardi”. Kenapa? Kenapa? Karena, aku rasa teman-teman pasti
pernah membaca dua bait sakti diatas. Baik yang memang penekun puisi sampai
yang hanya ‘nge scroll-nge scroll-eh-nemu’. Akun LINE Kumpulan Puisi (akun yang
sering nge share puisi-puisi) bahkan mungkin udah 53 kali nge share puisi
Sapardi ini. ini termasuk salah satu puisi kontemporer kegemaran para remaja.
Soalnya, ya gitu. “Aku ingin mencintaimu dengan sederhana.”. beh. Iya banget.
ntapsla. Menyentuh banget kan rasanya?
Saya pribadi juga awalnya biasa saja dengan puisi ini.
sampai akhirnya puisi ini muncul dimana-mana, di LINE, di twitter, bahkan di
undangan pernikahan. Dari awalnya biasa saja, karena sering bacanya, jadi kayak
“eh kampret, kok bagus banget nih puisi?”. Tapi saya yakin banyak orang yang
masih salah kaprah dari arti puisi ini. banyak yang mengeksploitasi puisi ini
untuk diberikan kepada orang terkasihnya. Tetapi, kalau saya jadi orang yang
diberikan puisi ini, saya...saya bakal sedih banget rasanya.
Bait satu
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
Dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu
Kepada api yang menjadikannya abu
Baris “aku ingin mencintaimu dengan sederhana” diletak di
paling awal benar-benar membuat rona puisi ini menjadi romantis. Namun, apa
yang ingin disampaikan oleh Sapardi adalah bahwa cinta itu ternyata sangat
destruktif, dengan kata lain dapat menghancurkan. Perumpamaan yang dipakai
Sapardi itu secara kasarnya dapat kita sederhanakan menjadi
“kayu dibakar oleh api menjadi abu”
Kayu mencintai api. Api yang menghancurkannya menjadi abu. Bukanlah lagi sebuah kayu.
maka perumpamaan tersebut kita balikkan lagi artiannya ke
kehidupan manusia. Ya. Sapardi jenius sekali. mungkin dia abis diputusin pas
lagi sayang-sayangnya saat menulis puisi ini.
dari baris “ Dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu “,
kita bisa lihat bahwa cinta yang dimaksud disini adalah cinta yang tak
tersampaikan. Orang yang kita cintai, tidak tahu bahwa kita mencintai dia.
Padahal, perasaan cinta padanya lah yang membuat kita hancur. Kehilangan diri
sendiri, kehilangan kebahagiaan. Namun, “Aku ingin mencintaimu dengan
sederhana.”. Sederhana. Maka maksud dari “sederhana” itu adalah ia tidak
menuntut balasan. ‘ Aku ingin mencintaimu, yaudah. Aku tidak meminta hal lain.
Mencintaimu saja sudah cukup.’.
tragis ya?
Bait dua
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
Dengan isyarat yang tak sempat
Disampaikan
Awan kepada hujan yang menjadikannya tiada.
Bait dua memiliki artian persis dengan bait satu, hanya saja
dengan perumpamaan yang berbeda dan tak kalah indahnya. “ Awan kepada hujan
yang menjadikannya tiada. “. ‘menjadikannya tiada’ disini menurutku juga sama
seperti menghancurkan. Kehilangan dirinya sendiri.
inti dari puisi :
menceritakan tentang seseorang yang memendam perasaan
cintanya kepada seseorang, sakit karenanya, namun ia tidak menuntut apa-apa
kepada orang terkasihnya.
Duh duuuuhh
Yaudah yaudah, yang nangis airmatanya dilap dulu. Yang jiji’
muntahnya dibersihin dulu. Iya sih, saya juga rada rada gimana gitu nulis ini
:)) gimana? masih mau dicintai dengan sederhana? Saya mah..ngga tega :’) tapi kalo mencintai secara sederhana? saya mah..*isi sendiri*
Kira-kira begitu interpretasi puisi Aku Ingin – Sapardi
Djoko Damono ala saya. Tapi saya tidak bilang bahwa ini makna mutlak dari puisi
tersebut ya. otak temen-temen bebas mengartikan sebuah puisi itu apa maksudnya.
Gampang kan mengerti sebuah puisi? Ayo, mulai sering baca puisi. Brainstorming
sendiri tentang apa yang dimaksud oleh sang penulis. Seru banget lho. Kita
seperti menyusup kedalam otak sang penulis. Karena puisi itu..menurut saya
adalah karya sastra yang paling membuat kita merasa bebas mengekspresikan
sesuatu. Itu sebabnya saya paling seneng menulis puisi. Jangan lupa baca
puisi-puisi saya di http://words-farohalfani.blogspot.com
yaa! Dan buat yang senang dengan post interpretasi puisi seperti ini, please,
let me know :) jadi kapan-kapan saya bisa menjelaskan arti-arti puisi lain
untuk teman-teman semua. Itu saja. Terimakasih!!
template blog nya bagus banget. bikin sendiri?
ReplyDeleteSetuju dengan makna ini, puisinya memang sarat makna.
ReplyDeleteAtau bisa jadi kayu yang mencintai api. Seseorang yang jatuh cinta kepada musuh yg menghancurkannya. Namun dia tetap menerima dalam diam..