Teori Tentang Melepaskan
" Let it go. Let it go. Can't hold it back anymore. "
- Demi Lovato, Let It Go
melepaskan, kehilangan, move on, semua itu berkesinambungan.
melepaskan. rasa rela. rasa ikhlas. melupakan. bisa dibilang itu hal yang sulit untuk dilakukan. well, tergantung orangnya. banyak orang yang bersembunyi dibalik kata "apa? aku udah move on kok!", padahal nyatanya, dari 100 orang responden yang ngaku udah move on, 70% nya belum move on. 30% nya lagi masih teringat. ini bukan survey cak lontong, bukan juga hasil quick count. hanya saja, orang yang udah move on biasanya nggak bilang kalau dia udah move on. saking udah stay cool, saking udah wolesnya. masuk akal, ya?
sementara orang yang sulit melepaskan itu, pasti akan mengalami masa masa bertanya-tanya. masa masa mengingat masa lalu. masa masa heran, kok keadaan berubah? kenapa begini? kenapa begitu? atau ada yang ingat di posting EPILOGUE, dimana aku bilang "perubahan akan bikin kita merasa kehilangan.". iya, ada yang berubah. dan kita harus melepas apa yang ada ditangan kita. sulit.
beberapa orang berhasil melewati fase 'melepaskan' dengan sangat mudah. bisa dibilang, mereka "kaum yang mudah melepaskan". mungkin hanya berpegang teguh, sekali lagi, berpegang teguh pada kata-kata "yaudah, nasib.", "ya emang harus begitu, gimana lagi.", dan yah, beberapa orang tidak perlu alasan untuk melepaskan. sesuatu yang ada, tiba tiba gak ada, yaudah. a "yaudah" really make people survived.
tapi, lebih banyak lagi orang yang nggak percaya apa itu "yaudah". contohnya aja, aku. aku paling susah menerima sebuah "yaudah", dan meninggalkan sesuatu tanpa alasan. aku akan mencari tahu, bahkan menghamba agar diberi tahu.
aku yakin, bukan cuma aku orang yang sulit melepaskan. ini juga bukan tentang orang, bisa tentang barang, tentang binatang, tumbuhan. karena alasan "yaudah, nasib" terasa kurang rasional, disini aku mencoba menjabarkan secara teoritis,
A. Apa yang mempengaruhi sulit atau tidaknya melepaskan sesuatu?
1. Harga
simple, ini masalah harga. kita bikin contoh yang paling gamblang. susah mana, melepaskan duit 2ribu, atau 50ribu?
" gapapalah fan, 50ribu. yang penting barang yang kita dapat, kualitasnya sesuai. "
it means that, we let go something worthy for something more worthy. lagi-lagi soal harga.
"gapapalah fan, 50ribu. toh aku lagi banyak rezeki sekarang."
it means that, 50ribu sudah mengalami degradasi harga. toh masih ada 100ribu, kenapa gak rela melepaskan 50ribu?
aku rasa analogi itu cukup menggambarkan bagaimana 'harga' bekerja. orang yang berharga bagi kita simple nya adalah orang yang bisa bikin kita bahagia. makin membahagiakan, makin berharga. kalau aku gitu sih...
2. fungsi/perasaan membutuhkan
buat teman-teman yang merasa belum move on, ambil secarik kertas. dan coba jawab pertanyaan ini.
" untuk apa kamu membutuhkannya? "
kalau misalnya jawabannya hanya "aku nggak bisa hidup tanpa dia", "aku masih sayang dia", "aku kesepian kalau nggak ada dia", well aku ga bisa bantu. itu diluar topik. still living the life of unconditional love? good luck then..
tapi coba begini, misalnya, anggaplah barang. misalnya, laptop. untuk apa aku membutuhkannya? aku butuh laptop untuk ngetik, untuk ngeblog, nonton, dengar lagu, dan sebagainya. artinya, kalau laptop ini hilang, aku mungkin bisa mati. belum lagi harganya mahal (silahkan lihat poin 1). aku akan amat sangat susah melepaskan laptop ini.
3. rasa sayang/memiliki
ga bisa dipungkiri, ini memang berpengaruh. walaupun ini adalah urusan emosional, tapi biar aku jabarkan. rasa sayang/memiliki timbul saat kita memiliki sesuatu/seseorang, we live with it. kita hidup bersama dia. menghabiskan waktu yang banyak, menikmati setiap detiknya, terbiasa dengan keberadaannya. rasa ini bersinergi dengan waktu. biasanya semakin banyak waktu untuk membangun memori dan hal hal membahagiakan lain, tentu saja semakin sulit untuk melepaskan.
B. lalu, apa sih yang TIDAK mempengaruhi sulit atau tidaknya melepaskan sesuatu?
1. intensitas
seseorang pernah bilang ke aku "mungkin aku terlalu sering melepaskan, aku jadi mudah melepaskan (kamu)". setelah aku fikir-fikir, aku nggak setuju dengan pernyataan ini. sering kehilangan duit 2ribu nggak bikin kita dengan sangat mudah untuk rela kalau kehilangan duit 50ribu kan?
2.
oke, aku nggak nemu apa poin duanya.
C. kemudian, apa yang PENTING dalam proses melepaskan?
1. rasa rela/ikhlas
ini lumayan klise, tapi benar adanya. mungkin tadi aku bilang aku nggak percaya dengan "yaudah, nasib". tapi, kita perlu untuk menyadari itu. orang-orang yang tadi aku bilang "kaum yang mudah melepaskan" karena simple, mereka udah rela duluan. tanpa harus nuntut apa apa, marah sama Tuhan, bikin sinetron 105 episode. ikhlas.
kalau aku bilang, ikhlas adalah hal yang super perlu dalam proses melepaskan. bahkan proses melepaskan intinya memang cuma itu, ikhlas dengan ketidakberadaan dia lagi. ikhlas menjalani hidup baru, bertemu yang baru, dan membentuk cerita yang baru.
bagaimana caranya ikhlas? kembali ke tiga faktor tadi. coba direnungkan..
aku tau dia berharga bagi aku. tapi dia udah pergi. mungkin ini cara Tuhan untuk menunjukkan kalau ada yang lebih baik dan berharga daripada dia.
aku tau blackberry berharga bagi aku. tapi benda itu hilang pula. baiklah, aku akan ganti jadi iPhone, biar bisa browsing lebih cepat, hidup makin gaul dan mempesona.
aku tau aku sayang banget sama dia. tapi sepertinya dia udah nggak sayang lagi sama aku. lebih baik aku kasihdarahrasa sayang suci ini ke orang yang lebih berhak. yah...yang sayang aku balik deh pokoknya.
iya..kalau kita udah menyadari itu, kita pasti akan lebih gampang untuk ikhlas. karena tidak semua kehilangan bisa kembali, temanku. ingat itu.
2. waktu
waktu adalah komposisi yang paling penting dalam proses melepaskan. bisa dibilang, ini dia obatnya. anggaplah, kita udah rela, tapi mungkin ada saatnya tiba-tiba kita nggak bisa tidur karena mikirin dia, tiba-tiba terlintas difikiran kita, padahal perasaan kemarin udah "fix" rela. udah sadar, udah ikhlas. kalau hal ini terjadi, kalian bukannya sok sok ikhlas padahal enggak. kalian memang udah ikhlas, tapi butuh waktu untuk ikhlas sepenuhnya.
jadi kalau proses melepaskanmu terdistraksi, ingatlah lagi, kenapa kamu ikhlas. iya, baca lagi kenapa kamu sadar akan poin satu. kalau perlu tulis disebuah kertas, alasan kenapa kamu harus ikhlas. jadi apabila serangan galau tiba-tiba membentang, cepat cepat baca kertas itu, kamu langsung punya pertahanan.
kecuali kalau kamu ikhlasnya abal abal ya....
3. niat
memang agak aneh, aku meletak "niat" di posisi ke tiga. tapi, sebenarnya, ini yang terpenting. niatlah sungguh sungguh. percayalah kalau kamu HARUS melepaskan. Harus. bahkan sebuah regulasi. bersifat memaksa. HARUS. kalau udah sadar kalau kamu nggak ada pilihan lain dan HARUS melepaskan, semuanya bakal gampang. lebih mudah untuk ikhlas, dan waktu akan menari nari bersamamu untuk membantumu.
because you have to |
lain cerita kalau masih ngerasa 'punya kesempatan' untuk kembali. kalau masih ngerasa perlu memperjuangkan sesuatu yang udah hilang. lagi-lagi, ini diluar topik. all that I can say is...good luck with that.....
jadi intinya, kalau kamu susah melepaskan sesuatu, berarti antara hal itu sangat berharga bagi kamu, sangat fungsional dalam kehidupan kamu, atau kamu udah terlalu jodoh dan tidak bisa kalau tidak memilikinya.
akan maha dahsyat rasa sulit untuk melepaskan itu kalau udah ada tiga tiganya. berharga, berguna, dan sangat menyayanginya, atau bisa dibilang udah ketemu yang 'perfect' tapi harus dilepaskan itu....ya. berat. sangat berat.
dan kalau misalnya kamu dilepaskan dengan sangat mudah oleh orang lain, berarti kasarnya, kamu tuh udah nggak berharga lagi, udah nggak berfungsi lagi, atau sudah tidak disayangi lagi.
kasar. kasar sekali. sakit sekali. kata kata aku tega banget, ya.
ulang lagi,
dan kalau misalnya kamu dilepaskan dengan sangat mudah oleh orang lain, berarti dia sudah ikhlas dengan kehidupan masa depan tanpa kamu.
yah, pengalaman melepaskan aku yang terakhir memang benar benar menampar habis habisan. semoga dengan ke sok tahu an anak baru 17 tahun ini bisa membantu kalian yang mungkin punya kesulitan untuk move on atau melepaskan...kita kita bukan pakar asmara, anggap aja kita kita sharing pengalaman. selamat move on!
oiya, jangan lupa baca Little Things in Life yang baru yah!
pic source 1
pic source 2
oiya, jangan lupa baca Little Things in Life yang baru yah!
pic source 1
pic source 2