things are complicated, when you have feelings.
hallo! akhirnya, setelah sekian lama gak tahu mau nulis apa, ada juga pencerahan yang lagi-lagi didapatkan pas menung sambil bawa motor.
itu emang pembukaan yang anti klimaks. jadi sebelum aku mulai nulis dan kalian mulai baca, sebaiknya kita mengucapkan basmallah.
jadi kita bicarain apa?
ngeliat judulnya, ini terkesan kayak post curcol yang luar biasa. yah, mungkin bakal ada dikit curcol-curcolan, tapi aku janji gak akan ada kegalauan disini. seperti biasa, aku cuma menulis apa yang ada di fikiran aku, because i just need my words to make your mind colorful.
this is the backsound, but don't feel sad huh? :>
kalau kita bicara soal perasaan, mungkin semua orang akan berebut untuk menceritakan apa aja yang sudah mereka lalui dan mereka rasakan. apalagi cewek. aku rasa cewek diciptakan Tuhan dengan 1001 macam perasaan, dan 678kali lebih mudah untuk merasakannya. secara cepat dan hitungan detik, perasaan cewek bisa berubah-rubah. lagi senang, lalu kesal tiba-tiba. ada juga yang ngerasa sedih dan senang dalam waktu yang bersamaan. aku sering tuh, aku nangis sambil ketawa. itu mungkin perasaan random sepanjang masa.
sampai akhirnya aku mikir,
iya, aku rasa itu ada benarnya. kita harus tahu gimana simple nya sesuatu kalau kita gak bawa bawa perasaan didalamnya. berlaku sesuka kita, tanpa mikirin orang yang bakal marah atau senang karena orang memang gak akan merasakannya.
aku sendiri memang punya kadar feeling yang sangat tinggi, atau bisa dibilang orang yang cukup perasa. kalau sedih aku bakal sangat sangat sedih, makanya mudah nangis. begitu juga kalau senang, kalau senang aku bakal sangat sangat senang. kalian harus liat gimana aku ketawa. belum lagi kalau kesal, mungkin aku udah mengaum sana sini. tapi selain itu, sifat perasa aku juga bikin aku sering mikirin orang lain. sering aku nempatin diri aku ke oranglain, apa rasanya aku jadi dia. yah, aku juga udah cukup sering bicara tentang itu. jadi aku memang sering merasakan apa yang udah aku contohin tadi. semuanya pakai perasaan. ini itu pakai perasaan.
gimana yah, aku orangnya sama sekali tidak punya kecuekan. beruntung, sangat beruntung orang-orang yang lahir dengan sifat cuek. walaupun mereka menyebalkan untuk kaum-kaum seperti aku, yang notabene selalu peduli dengan apapun.
sama kayak kita dermawan sama orang yang pelit. semacam, kenapaaa aku harus merasakan iniii??
aku udah berusaha untuk gak peduli, tapi sama aja. sifat itu udah ada di diri aku. kadang aku berujung dengan terlibat dalam masalah yang harusnya enggak membebani aku. yah, itu dia. semua karena perasaan aku. perasaan peduli, sayang, dendam, benci, gak enak, segan, dan lain-lain.
you have to know how complicated my life is, kalau disangkutin lagi dengan judul diatas. disatu sisi, aku sedih karena orang yang sudah aku kasih kepedulian yang nyata, dia gak memberikan feedback apa-apa untuk aku, atau bisa dibilang gak memperdulikan aku pula. sementara untuk menjadi tidak peduli, aku malah ngerasa membohongi diri aku untuk sok-sok cuek. padahal sudut mata dan hati gelisah tuh. hmmm.
kalau bicara perasaan, kita bakal nyangkut ke hati. bukan, bukan hati yang berfungsi untuk menetralkan racun. tapi hati yang mengobrak abrik semua sehingga rasanya kayak makan racun tiap hari. mungkin banyak yang bilang "dengar kata hati." but seriously, coba sesekali yang kamu dengerin itu otak.
yah, otak berhubungan dengan logika. aku gak tahu ini pelajaran biologi seri berapa, atau pelajaran biologi kelas berapa, tapi entah kenapa otak seringkali bersifat antagonis dengan hati. seperti persepsi yang udah awam : "laki-laki pake logika, perempuan pake perasaan. ", mungkin itu memang keadaannya. yang baik itu sebenarnya adalah laki-laki yang makai logika untuk menjaga perasaan perempuan, dan perempuan yang harus menjaga perasaannya untuk terus sejalan dengan logika laki-laki. pft, sayang sekali bung, hal itu sulit sekali.
stop berbicara tentang itu. kita balik berbicara tentang "harus-mendengar-otak". ini harusnya bener-bener jadi note to self aku, karena...karena...aku memang sangat jarang ngikutin kata otak. bukan karena aku gak mau, tapi karena emang hati itu punya batu karang yang menghalang aku untuk mengambil keputusan. padahal aku tahu dia seringkali benar. gak kayak hati yang selalu labil gak jelas dan bersinetron ria. aku pernah, (dan sumpah aku bener-benar nyesal saat aku ngikutin kata hati aku). waktu itu, aku...ah, intinya aku pernah ngejar orang sampai ke pom bensin, cuma karena masih pengen ketemu. fuuuuccckkk apa apaan itu?!! aku aja kalau ngingat kejadian itu, rasanya pengen jedotin kepala ke monitor sampai berdarah dan LCD nya pecah. padahal otak aku udah teriak bilang "fan...what are you doing...fan...STAHP!" tapi tetap aja. memang susah sekali mengendalikannya. aku sampai sekarang masih belum ngerti kenapa aku gak bisa ngedenger otak aku, dan terus aja ngikutin this stupid heart.
kadang ngikutin kata hati gak selamanya bikin kita bahagia. kadang kita ngikutin kata hati, karena hatilah yang tahu kemauan kita, bukan kebutuhan kita (should underline this). biasanya ngikutin kata hati itu jatuhnya bakal senang diawal sakit di akhir. sementara kalau ngikutin kata otak biasanya sedih diawal senang diakhir. walaupun kadang-kadang malah jatuhnya nyesal sama keputusan sendiri. keputusan yang diambil lewat hati maupun diambil lewat otak. jadi kayak "ah kenapa dulu aku gak ikutin kata hati" atau nggak "astaga aku bodoh kali. kenapa aku malah ngikutin kata hati."
iya, gak selamanya ngikutin kata hati itu salah. gak tau ya, aku sendiri gak bisa menilai, keputusan mana yang benar, dan keputusan mana yang salah. benar dan salahnya kan selalu datang setelah keputusan itu diambil. yang aku tahu, aku emang sering ngerasa nyesal. lebih sering aku ngerasa nyesal daripada aku ngerasa puas dengan apapun yang aku lakuin. keputusan yang terbaik itu adalah saat otak dan hati itu singkron. itu pasti, dijamin gak akan nyesal. tapi..ya gitu. susah.
inilah kelebihan manusia. kita punya akal dan perasaan. mungkin robot atau kodok punya otak, tapi perasaan? sedih juga hidup gak ada rasa sayang, gak ada rasa peduli, gak ada rasa senang dan sedih, suka dan benci. lets say that, perasaan bukan membuat sesuatu tambah rumit, tapi sesuatu emang lebih sederhana kalau gak ada perasaan didalamnya. orang cuek pasti hidupnya bakal lebih sederhana, tapi aku gak pernah bilang kalau hidup yang sederhana itu adalah hidup yang menyenangkan bukan? :]
okay, case closed. sekian pembicaraan kita siang ini. ah, enak rasanya udah bisa cerita lagi disini. semoga gak sering sering nyendat lagi yah. okay, bye semuanya! have a nice friday ;)
itu emang pembukaan yang anti klimaks. jadi sebelum aku mulai nulis dan kalian mulai baca, sebaiknya kita mengucapkan basmallah.
bismillahirrahmanirrahim.
jadi kita bicarain apa?
ngeliat judulnya, ini terkesan kayak post curcol yang luar biasa. yah, mungkin bakal ada dikit curcol-curcolan, tapi aku janji gak akan ada kegalauan disini. seperti biasa, aku cuma menulis apa yang ada di fikiran aku, because i just need my words to make your mind colorful.
this is the backsound, but don't feel sad huh? :>
kalau kita bicara soal perasaan, mungkin semua orang akan berebut untuk menceritakan apa aja yang sudah mereka lalui dan mereka rasakan. apalagi cewek. aku rasa cewek diciptakan Tuhan dengan 1001 macam perasaan, dan 678kali lebih mudah untuk merasakannya. secara cepat dan hitungan detik, perasaan cewek bisa berubah-rubah. lagi senang, lalu kesal tiba-tiba. ada juga yang ngerasa sedih dan senang dalam waktu yang bersamaan. aku sering tuh, aku nangis sambil ketawa. itu mungkin perasaan random sepanjang masa.
sampai akhirnya aku mikir,
things are complicated when you have feelings.
iya, aku rasa itu ada benarnya. kita harus tahu gimana simple nya sesuatu kalau kita gak bawa bawa perasaan didalamnya. berlaku sesuka kita, tanpa mikirin orang yang bakal marah atau senang karena orang memang gak akan merasakannya.
misalnya gini. kalian pasti pernah ngerasa gak enak sama orang lain saat melibatkan orang dengan apapun yang kita kerjakan. misalnya mau minta tolong teman buat ngapain gitu, kadang ada rasa gak enak memintanya karena takutnya si teman bakal ngerasa seperti diberatkan atau apapunlah. kemudian kita jadi segan mau mintanya, padahal memang butuh. atau enggak pas lagi kepepet, yang bisa dimintain tolong cuma orang yang kita benci. akhirnya semua harus mikir dua kali untuk jadi minta atau enggak. susah kan?
beda kalau gak pake perasaan. minta tolong aja. orang itu gak akan ngerasa keberatan atau apapun. kita juga gak harus mikir panjang panjang. beres
gara gara feeling setitik, datang pemikiran sebelanga... |
aku sendiri memang punya kadar feeling yang sangat tinggi, atau bisa dibilang orang yang cukup perasa. kalau sedih aku bakal sangat sangat sedih, makanya mudah nangis. begitu juga kalau senang, kalau senang aku bakal sangat sangat senang. kalian harus liat gimana aku ketawa. belum lagi kalau kesal, mungkin aku udah mengaum sana sini. tapi selain itu, sifat perasa aku juga bikin aku sering mikirin orang lain. sering aku nempatin diri aku ke oranglain, apa rasanya aku jadi dia. yah, aku juga udah cukup sering bicara tentang itu. jadi aku memang sering merasakan apa yang udah aku contohin tadi. semuanya pakai perasaan. ini itu pakai perasaan.
jadi, itu yang sering menyiksa aku.
gimana yah, aku orangnya sama sekali tidak punya kecuekan. beruntung, sangat beruntung orang-orang yang lahir dengan sifat cuek. walaupun mereka menyebalkan untuk kaum-kaum seperti aku, yang notabene selalu peduli dengan apapun.
karena peduli pada mereka yang tidak peduli adalah pedih.
sama kayak kita dermawan sama orang yang pelit. semacam, kenapaaa aku harus merasakan iniii??
aku udah berusaha untuk gak peduli, tapi sama aja. sifat itu udah ada di diri aku. kadang aku berujung dengan terlibat dalam masalah yang harusnya enggak membebani aku. yah, itu dia. semua karena perasaan aku. perasaan peduli, sayang, dendam, benci, gak enak, segan, dan lain-lain.
you have to know how complicated my life is, kalau disangkutin lagi dengan judul diatas. disatu sisi, aku sedih karena orang yang sudah aku kasih kepedulian yang nyata, dia gak memberikan feedback apa-apa untuk aku, atau bisa dibilang gak memperdulikan aku pula. sementara untuk menjadi tidak peduli, aku malah ngerasa membohongi diri aku untuk sok-sok cuek. padahal sudut mata dan hati gelisah tuh. hmmm.
kalau bicara perasaan, kita bakal nyangkut ke hati. bukan, bukan hati yang berfungsi untuk menetralkan racun. tapi hati yang mengobrak abrik semua sehingga rasanya kayak makan racun tiap hari. mungkin banyak yang bilang "dengar kata hati." but seriously, coba sesekali yang kamu dengerin itu otak.
which one that you have to listen?!!!! |
yah, otak berhubungan dengan logika. aku gak tahu ini pelajaran biologi seri berapa, atau pelajaran biologi kelas berapa, tapi entah kenapa otak seringkali bersifat antagonis dengan hati. seperti persepsi yang udah awam : "laki-laki pake logika, perempuan pake perasaan. ", mungkin itu memang keadaannya. yang baik itu sebenarnya adalah laki-laki yang makai logika untuk menjaga perasaan perempuan, dan perempuan yang harus menjaga perasaannya untuk terus sejalan dengan logika laki-laki. pft, sayang sekali bung, hal itu sulit sekali.
stop berbicara tentang itu. kita balik berbicara tentang "harus-mendengar-otak". ini harusnya bener-bener jadi note to self aku, karena...karena...aku memang sangat jarang ngikutin kata otak. bukan karena aku gak mau, tapi karena emang hati itu punya batu karang yang menghalang aku untuk mengambil keputusan. padahal aku tahu dia seringkali benar. gak kayak hati yang selalu labil gak jelas dan bersinetron ria. aku pernah, (dan sumpah aku bener-benar nyesal saat aku ngikutin kata hati aku). waktu itu, aku...ah, intinya aku pernah ngejar orang sampai ke pom bensin, cuma karena masih pengen ketemu. fuuuuccckkk apa apaan itu?!! aku aja kalau ngingat kejadian itu, rasanya pengen jedotin kepala ke monitor sampai berdarah dan LCD nya pecah. padahal otak aku udah teriak bilang "fan...what are you doing...fan...STAHP!" tapi tetap aja. memang susah sekali mengendalikannya. aku sampai sekarang masih belum ngerti kenapa aku gak bisa ngedenger otak aku, dan terus aja ngikutin this stupid heart.
you never learn, do you? |
kadang ngikutin kata hati gak selamanya bikin kita bahagia. kadang kita ngikutin kata hati, karena hatilah yang tahu kemauan kita, bukan kebutuhan kita (should underline this). biasanya ngikutin kata hati itu jatuhnya bakal senang diawal sakit di akhir. sementara kalau ngikutin kata otak biasanya sedih diawal senang diakhir. walaupun kadang-kadang malah jatuhnya nyesal sama keputusan sendiri. keputusan yang diambil lewat hati maupun diambil lewat otak. jadi kayak "ah kenapa dulu aku gak ikutin kata hati" atau nggak "astaga aku bodoh kali. kenapa aku malah ngikutin kata hati."
iya, gak selamanya ngikutin kata hati itu salah. gak tau ya, aku sendiri gak bisa menilai, keputusan mana yang benar, dan keputusan mana yang salah. benar dan salahnya kan selalu datang setelah keputusan itu diambil. yang aku tahu, aku emang sering ngerasa nyesal. lebih sering aku ngerasa nyesal daripada aku ngerasa puas dengan apapun yang aku lakuin. keputusan yang terbaik itu adalah saat otak dan hati itu singkron. itu pasti, dijamin gak akan nyesal. tapi..ya gitu. susah.
singkron ya...singkron... |
inilah kelebihan manusia. kita punya akal dan perasaan. mungkin robot atau kodok punya otak, tapi perasaan? sedih juga hidup gak ada rasa sayang, gak ada rasa peduli, gak ada rasa senang dan sedih, suka dan benci. lets say that, perasaan bukan membuat sesuatu tambah rumit, tapi sesuatu emang lebih sederhana kalau gak ada perasaan didalamnya. orang cuek pasti hidupnya bakal lebih sederhana, tapi aku gak pernah bilang kalau hidup yang sederhana itu adalah hidup yang menyenangkan bukan? :]
okay, case closed. sekian pembicaraan kita siang ini. ah, enak rasanya udah bisa cerita lagi disini. semoga gak sering sering nyendat lagi yah. okay, bye semuanya! have a nice friday ;)
Comments
Post a Comment
jangan lupa kasi komen yaa kakaaaa :3