hal hal yang aku pelajari akhir akhir ini

iya. akhir akhir ini aku jarang nge post ya? iya, terlalu sibuk. bukan menyibuk nyibukkan diri, tapi emang sibuk. jadi ya gitu.

oke, malam ini satnite, dan ceritanya aku lagi gak ada acara. aku bakal ngasi tau apa apa yang otak aku udah cerna akhir akhir ini, selama aku gak nulis blog.

1. kita tidak bisa fokus dengan dua (atau lebih) kegiatan sekaligus. well, ulangan dan mid emang gak pernah habis di smandel. semacam gitu bakal selalu ada, selalu, SELALU SETIAP MINGGU. 








jadi ceritanya, tanggal 16 oktober lalu, aku ngikutin sebuah lomba drama yang diadain oleh salah satu sekolah. ceritanya (lagi), kelompok drama aku terdiri dari adek adek kelas semua, dan cuma aku yang senior didalam kelompok itu. huft, sebuah tanggung jawab yang besar. tapi setidaknya we nailed it. setelah beberapa kali latihan, kami bisa lumayan sukses menampilkan drama yang diambil dari film "The Chronicles of Narnia". aku jadi apa? bukan..bukan beaver. bukan juga jadi tiang lampu. bukan jadi lemari, melainkan (alhamdulillah) jadi Susan. kakak kedua nya yang cantik luar biasa itu. cocok kali kan? dewasa, iya. cantik, iya. beeehh..

cantik kali...

lumayan mirip kan? susan pevensie tiga hari mabuk  pocari sweat



TEAM NARNIA! ({})


oke. kembali ke tujuan semula. aku baru ngerasain kemaren gimana didesak oleh bermacam macam arah. aku sibuk sama drama, belum lagi anggota anggotanya yang agak...sulit. disisi lain ulangan bertumpuk. mata pelajaran sekitar sebelas buah minta diperhatikan semuanya. gilak, susah kali ngebagi waktu nya. latihan drama harus dikesampingkan, tapi takutnya gagal pas lomba. untung, untung kali semua berjalan lancar. aku juga ngerasain, sibuknya aku dalam drama bikin aku jadi lengah sama pelajaran. contohnya, karena sibuk ngurusin drama, aku jadi males belajar buat ulangan tik. begitupun sebaliknya, pas udah mikirin ujian, seketika drama kayak bisa dinomorduakan.

apa yang aku rasakan itu semacam lampu kuning buat aku, yang ngasih tau kalau aku gak bisa fokus dengan kegiatan yang lebih dari satu. biasanya cuma pelajaran yang aku fokuskan, pas udah ada cabang, aku jadi ngerasa kalau aku udah gak bisa membidik dengan jelas di pelajaran. boleh sih sibuk, cuma ya gitu. siap siap buat ke-tidak-seratus persenan. mungkin karena faktor gak terbiasa juga siih. ada juga kok mereka yang survive di berbagai macam kegiatan dan melewatinya dengan total. cuma ya biasanya sih sulit~

tapi, ada hal yang paling aku perhatikan, yang paling manis dari sebuah kesibukan. yaitu, pas kesibukan itu selesai, apalagi kalau udah dibayar dengan buah yang manis, bakal terasa kangennya. kangen izin keluar kelas. kangen marah marah gara gara anggota gak lengkap. pas PON juga gitu kan? semua pada kangen kesibukan yang awalnya bikin mereka ngeluh. karena sesuatu yang dikerjakan sama sama itu biasanya berbuah rasa sayang. 

oiya, pemikiran kayak tadi juga berdasarkan sama pelajaran biologi aku tentang kontraksi dan relaksasi otot. kalau kita berlari, mitokondria gak bisa respirasi. oke, aku gak bakal jelasin itu, cuma aku cuma (gak sengaja) ngutip quote pas guru aku, bu As ngajar.

" sesuatu diusahakan dengan keras, pasti melemahkan hal lain. karena tubuh kita tidak bisa melakukan sesuatu yang kuat, sekaligus. " *kemudian menyebutkan istilah istilah biologi*


2. pentingnya tanggung jawab. ini sebenarnya udah aku sadari sejak awal. cuma, masih terlalu banyak yang gak ngerti betapa pentingnya tanggung jawab itu. jujur, aku cenderung menghindari tanggung jawab. bukan karena aku pasif, tapi karena aku tau memikul nya bakalan berat. aku jarang mencalonkan diri jadi ketua. pernah sekali ikutan mencalonkan diri jadi pimred, karena aku tau di bagian inti aku gak akan cocok jadi sekretaris dan gak kepikiran jadi bendahara :| dan yah, walaupun ujung ujungnya aku emang jadi bendahara. bagi aku jabatan aku itu sebuah tanggung jawab. semua orang tau kok betapa takutnya aku megang uang hasil penjualan majalah, tapi aku berusaha semaksimal mungkin menjaganya. karena jabatan itu kan kepercayaan yang dikasih orang. jadi, ya gitu.

juga pas kasus drama tadi, kelompok yang berisi para junior tadi itu adalah tanggung jawab aku. dan aku rasa..aku udah memegang tanggung jawab dengan baik. karena gak ada yang lepas dari tangan aku saat itu :')

ohiya, selain tanggung jawab seperti yang udah aku sebutin, tanggung jawab juga berlaku saat kita ngelakuin kesalahan. saat udah jelas itu salah kita, harusnya rasa tanggung jawab itu datang sendiri tanpa harus disadarkan, atau dimarahin terlebih dahulu. misalnya pas mecahin gelas, ya otomatis kita yang harus bersihin beling beling itu sendiri. itulah tanggung jawab kita, jangan salahin orang pulak. aku tau kok, saat kita ngelakuin kesalahan, di hati kecil kita ada bagian yang ngaku, ada bagian yang ngeles. biasanya sih kita ngikutin yang ngeles, makanya rasa pentingnya tanggung jawab itu terabaikan begitu saja~

satu lagi, tanggung jawab sama perkataan dan persetujuan. aku paling benci sama orang yang lupa sama tanggung jawab yang satu ini. prinsip aku tu

 " jangan bicarakan sesuatu yang gak ada dan sesuatu yang gak bisa "

kata kata itu semacam tulisan mantul mantul di screen saver kepala aku (?) entah kenapa kata kata itu bener bener aku pegang kuat kuat. mungkin aku semacam mereka yang realistis yang gak suka diandai andaikan. tapi, emang gitu. aku amat sangat benci sama orang yang menyanggupi semuanya.....aku tau. banyak kok orang yang multi talenta, banyak orang yang pinter di matematika tapi juga keren di olahraga. tapi bukan berarti semua bisa disanggupinya kan? seorang bassist, yang bisa main gitar, main piano, mungkin juga bisa main drum bahkan bisa nyanyi pun gak akan bisa nge band sendirian. atau yang jago basket, bola, futsal, atau *menyebutkan nama olahraga* pun gak bisa mengikuti semua turnamen sekaligus. makanya, aku bener bener benci orang yang nyanggupin semuanya. semacam menjanjikan sesuatu yang gak bisa. ngeselin. sekali.

" aku bisa kok anterin kamu jam 4. tapi aku harus ke sini jam 1, abis itu ke sana jam 2, nanti ke situ lagi mau jemput si ini jam 3, umm..jam setengah 4 kayaknya aku harus nemanin si itu disana.. "

matilah. gak bisa tu artinya, bodoh.


" iya bu, saya bisa ikut lomba 2 minggu lagi. tapi minggu depan saya harus ini dulu bu. tiga hari lagi saya harus.. "




NO.










sebagus apapun kualitasnya, sehebat apapun dia, seterlatih apapun bakatnya, kalau dia nyanggupin semua, bagus aku nyari orang lain, atau bagusan aku kerjakan sendiri. iya, hal hal kayak gini terlalu sering terjadi pas kita minta tolong sama orang. apalagi minta tolong sama cowok. beeehh macam dah hebat kali. padahal gak tau dia, dia udah bikin orang sak mati. dikira bakal dibantu, ternyata gak bisa. bapaknya lah. 



tetiba emosi.

" lebih baik mereka yang membantu tanpa berkata 'ya, aku akan membantu kamu', daripada mereka yang menjanjikan bantuan dan kita yang tersiksa harus terbantu secara kondisional " 

yagitulah, ujung ujungnya aku malah jadi ngebacot. agak banyak ya? yaudah deh gak apa, semoga kalian dapat hikmah apa gitu. lain kali kita omongin lagi. selamat (mengakhiri) malam (minggu)! 


Comments

Popular posts from this blog

music is in you, isn't it?

Interpretasi puisi : Aku Ingin, karya Sapardi Djoko Damono

Ibu yang Tidak Ideal